MENCETAK MASYARAKAT YANG BERDAYA
LEWAT BANGKU SEKOLAH
Pendidikan saat ini menjadi prioritas
utama dalam meningkatkan kualitas SDM menuju taraf yang lebih baik. Terkait
dengan pendidikan, sekolah merupakan lembaga yang secara langsung menangani
proses penempaan dan penyiapan SDM.
Sebagai warga Negara, saya merasa prihatin
dengan terpuruknya kualitas pendidikan yang belum menunjukkan terkikisnya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Upaya kita bersama dalam mengantarkan
anak bangsa sesuai dengan tujuan pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 2 tahun 1989, yang berisikan tentang “ membentuk manusia seutuhnya yang
beriman, bertaqwa, berbudi pekerti luhur, berpengetahuan, terampil, sehat
jasmani rohani, mandiri, memiliki etos kerja dan cinta tanah air ” masih jauh
dari yang kita harapkan.
Mungkin
yang kita rasakan saat ini adalah ketertinggalan dalam mutu pendidikan, baik
pendidikan formal dan informal, hal itu disebabkan oleh rendahnya mutu
pendidikan diberbagai jenjang pendidikan yang menyebabkan terhambatnya
pendidikan SDM yang terampil dan mempunyai keahlian untuk memenuhi pembangunan
bangsa diberbagai bidang. Dalam
konteks ini masyarakat yang berdaya yaitu masyarakat yang terbebas dari
kebodohan, ketakutan, dan kemiskinan ; masyarakat yang dapat bertahan hidup
sesuai denhgan lingkungan dan tuntutan zaman, dimana dan kapan saja ; dan dapat
menjadi warga bumi, bukan sekedar warga masyarakat atau Negara.
Untuk menciptakan masyarakat yang berdaya
tersebut, sekolah atau lembaga pendidikan merupakan sarana yang dapat dijadikan
pioner dalam mencetak masyarakat yang berdaya. Melalui pendidikan masyarakat
akan diberikan suatu bekal dalam menghadapi segala bentuk persoalan atau
tuntutan zaman untuk ke depan. Untuk itu sebagai pngelola (guru) yang berperan
di dalamnya harus mampu menciptakan situasi kondusif dambaan murid dalam hal
memberdayakan mereka yaitu belajar untuk mengetahui, belajar untuk
melaksanakan, belajar untuk hidup bersama, dan belajar untuk kemandirian.
Terkait dengan itu citra guru tidak hanya
terbatas sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, tetapi sebagai sosok yang mampu
mengemansipasikan manusia ketingkat yang lebih tinggi. Guru harus terampil,
artinya guru bukan hanya sebagai penyampai informasi di bidang ilmu, tetapi
harus berperan sebagai perancang media belajar dan mampu membangkitkan minat dan
motivasi serta selalu berinovasi terhadap misi yang diembannya.
Jika hal tersebut dapat dilakukan dengan baik
oleh semua pendidik, mungkin kualitas pendidikan dalam menciptakan masyarakat
yang berdaya akan tercapai. Kita harus tahu bahwa tujuan pendidikan adalah
memanusiakan manusia pada tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi, semakin tinggi
tingkat kemanusiaan makin tinggi pula tingkat moral yang dimiliki. Sebaliknya
rendahnya tingkat kemanusiaan maka rendah pula tingkat moral yang dimiliki. Hal
ini patut menjadi acuan bagi seluruh pelaku pendidikan untuk menciptakan suatu
sistem yang menjunjung tinggi nilai tingkatan moral yang tertinggi agar
tercermin dalam setiap perlakuan terhadap siswa.
0 komentar:
Posting Komentar