Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Problematika Pendidikan

Fakta :
Dalam kegiatan pembelajaran seringkali kita menjumpai bahwasanya siswa cenderung kurang memiliki konsentrasi dalam pelajaran, khususnya dalam pembelajaran matematika pada anak kelas 3 SD. Kurangnya konsentrasi siswa terhadap pelajaran dapat menghambat proses pembelajaran. Dalam pembelajaran, konsentrasi siswa hanya bertahan selama ± 30 menit. Ini pun juga hanya dialami oleh beberapa siswa yang dapat dikatakan mempunyai daya konsentrasi cukup tinggi.
Pembelajaran Matematika yang dirasa siswa menjadi pelajaran yang sangat sulit akan berpengaruh pada rendahnya konsentrasi siswa pada saat guru menjelaskan. Mereka berpikir meskipun guru menjelaskan dirasa tidak ada hasilnya dan semakin membuatnya merasa bingung, apalagi didukung dengan suasana belajar yang kurang menyenangkan. Akan tetapi belum tentu sumber kesalahannya terletak pada diri siswa. Hal ini juga dapat dipengaruhi dari Keterampilan guru dalam menyampaikan materi ajar. Materi ajar yang terlalu sulit dapat mengakibatkan siswa menjadi putus asa, takut dan kurang berminat terhadap pelajaran. Selain itu metode dan strategi yang tetap dan kurang bervariasi, atau hanya terpaku pada penjelasan (ceramah) terus menerus yang dapat menurunkan daya konsentrasi siswa
Harapan :
Dengan adanya permasalahan di atas, diharapkan guru dapat menggunakan suatu metode atau strategi yang bervariasi sehingga dapat membuat siswa menjadi lebih berkonsentrasi dan lebih aktif dalam pembelajaran. Selain itu guru dapat mengkondisikan ruang kelas agar siswa tidak merasa terganggu dalam berkonsentrasi terhadap pembelajaran sehingga dapat menciptakan suatu proses pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa.
Judul :
MENINGKATKAN KONSENTRASI SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS 3 SD YANG MENITIKBERATKAN PADA VARIASI METODE DAN STRATEGI GURU DALAM MENGELOLA KELAS”
Alternatif pemecahan :
Berdasarkan penyebab rendahnya konsentrasi siswa dalam pembelajaran matematika di atas, maka upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah menggunakan metode-metode atau strategi yang dapat membangkitkan motivasi atau keaktifan siswa dalam belajar. Misalnya dengan strategi PBM yang dikaitkan dengan keidupan sehari-hari, student-centered yg berpusat pada keaktifan siswa, Inquiry, dll. Dengan hal ini siswa akan merasa senang karena secara langsung terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Ketidakaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat menurunkan konsentrasi siswa, karena siswa tidak diajak untuk berfikir.
Menumbuhkan semangat siswa pada awal sampai akhir pembelajaran, sehingga anak akan merasa senang dan berantusias dalam pembelajaran. Misalnya dapat dilakukan dengan bermain game yang berhubungan dengan materi pelajaran Matematika atau dapat juga dengan mengajak siswa menerapkan matematika yang relevan dengan kehidupan sehari hari nya.
Mengajak siswa untuk selalu bersikap antusias terhadap tugas-tugas yang diberikan. Hal ini dapat dibantu oleh guru dengan memberikan tugas-tugas pembelajaran yang menyenangkan dan menantang, akan tetapi dalam penyelesaian tugas tersebut dapat dijangkau oleh siswa. Ataupun juga dengan cara siswa diajak untuk menemukan suatu konsep dari percobaan atau praktek yang mereka lakukan. Sehingga siswa dapat mengetahui secara langsung bagaimana cara yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan sebuah masalah dalam konteks matematika.
Guru dapat menciptakan situasi kelas yang aman, nyaman, dan pembelajaran yang serius tapi rileks. Siswa yang merasa tidak aman, tidak nyaman, dan terlalu santai tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Semua hal-hal yang terkait dengan lingkungan belajar, suasana kelas, dan cara Anda mengajar sangat besar pengaruhnya terhadap hal ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar