Fakta :
Dalam
kegiatan pembelajaran seringkali kita menjumpai bahwasanya siswa
cenderung kurang memiliki konsentrasi dalam pelajaran,
khususnya dalam pembelajaran matematika pada anak kelas 3 SD.
Kurangnya konsentrasi siswa terhadap pelajaran dapat menghambat
proses pembelajaran. Dalam pembelajaran, konsentrasi siswa hanya
bertahan selama ± 30 menit. Ini pun juga hanya dialami oleh beberapa
siswa yang dapat dikatakan mempunyai daya konsentrasi cukup tinggi.
Pembelajaran
Matematika yang dirasa siswa menjadi pelajaran yang sangat sulit akan
berpengaruh pada rendahnya konsentrasi siswa pada saat guru
menjelaskan. Mereka berpikir meskipun guru menjelaskan dirasa tidak
ada hasilnya dan
semakin membuatnya merasa bingung,
apalagi didukung dengan suasana belajar yang kurang menyenangkan.
Akan
tetapi belum tentu sumber kesalahannya terletak pada diri siswa. Hal
ini juga dapat dipengaruhi dari Keterampilan guru dalam menyampaikan
materi ajar.
Materi ajar yang terlalu sulit dapat mengakibatkan siswa menjadi
putus asa, takut dan kurang berminat terhadap pelajaran.
Selain itu metode dan strategi yang tetap dan kurang bervariasi, atau
hanya terpaku pada penjelasan (ceramah) terus menerus yang dapat
menurunkan daya konsentrasi siswa
Harapan
:
Dengan
adanya permasalahan di atas, diharapkan guru dapat menggunakan suatu
metode atau strategi yang bervariasi sehingga dapat membuat siswa
menjadi lebih berkonsentrasi dan lebih aktif dalam pembelajaran.
Selain itu guru dapat mengkondisikan ruang kelas agar siswa tidak
merasa terganggu dalam berkonsentrasi terhadap pembelajaran sehingga
dapat menciptakan suatu proses pembelajaran yang nyaman dan
menyenangkan bagi siswa.
Judul
:
“MENINGKATKAN KONSENTRASI SISWA
DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS 3 SD YANG
MENITIKBERATKAN PADA VARIASI METODE DAN STRATEGI GURU DALAM MENGELOLA
KELAS”
Alternatif
pemecahan :
Berdasarkan
penyebab rendahnya konsentrasi siswa dalam pembelajaran matematika di
atas, maka upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah menggunakan
metode-metode atau strategi yang dapat membangkitkan motivasi atau
keaktifan siswa dalam belajar. Misalnya
dengan strategi PBM yang dikaitkan dengan keidupan sehari-hari,
student-centered yg berpusat pada keaktifan siswa, Inquiry, dll.
Dengan hal ini siswa akan merasa senang karena secara langsung
terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Ketidakaktifan siswa dalam
proses pembelajaran dapat menurunkan konsentrasi siswa, karena siswa
tidak diajak untuk berfikir.
Menumbuhkan
semangat siswa pada awal sampai akhir pembelajaran, sehingga anak
akan merasa senang dan berantusias dalam pembelajaran. Misalnya dapat
dilakukan dengan bermain game yang berhubungan dengan materi
pelajaran Matematika atau dapat juga dengan mengajak siswa menerapkan
matematika yang relevan dengan kehidupan sehari hari nya.
Mengajak siswa untuk selalu bersikap
antusias terhadap tugas-tugas yang diberikan. Hal ini dapat dibantu
oleh guru dengan memberikan tugas-tugas pembelajaran yang
menyenangkan dan menantang, akan tetapi dalam penyelesaian tugas
tersebut dapat dijangkau oleh siswa. Ataupun juga dengan cara siswa
diajak untuk menemukan suatu konsep dari percobaan atau praktek yang
mereka lakukan. Sehingga siswa dapat mengetahui secara langsung
bagaimana cara yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan sebuah
masalah dalam konteks matematika.
Guru
dapat menciptakan situasi kelas yang aman, nyaman, dan pembelajaran
yang serius tapi rileks. Siswa yang merasa tidak aman, tidak nyaman,
dan terlalu santai tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Semua
hal-hal yang terkait dengan lingkungan belajar, suasana kelas, dan
cara Anda mengajar sangat besar pengaruhnya terhadap hal ini.
0 komentar:
Posting Komentar